Seringkali kita berpikir kebahagiaan itu ada di dompet tebal, mobil mewah, atau liburan tanpa henti. Pokoknya, yang serba "wah" di luar sana. Tapi, bagaimana jika saya bilang, salah satu pemikir paling keren di dunia teknologi dan investasi, Naval Ravikant, punya definisi kebahagiaan yang jauh berbeda?
Naval ini bukan sembarang orang, dia adalah investor ulung dan juga seorang filsuf modern yang sering membagikan pemikirannya tentang kehidupan, kekayaan, dan tentu saja, kebahagiaan. Dan percayalah, pandangannya bisa bikin kita manggut-manggut dan berpikir ulang tentang apa itu sebenarnya bahagia.
Kebahagiaan Itu Sebenarnya Damai di Hati
Menurut Naval, kebahagiaan sejati itu bukan soal loncat-loncat kegirangan setiap saat. Lebih dari itu, kebahagiaan adalah kedamaian batin. Bayangkan seperti air yang tenang di danau, tanpa riak atau gelombang. Saat hati kita damai, saat itulah kita bahagia. Dia bahkan bilang, "Kedamaian adalah kebahagiaan yang sedang beristirahat, dan kebahagiaan adalah kedamaian yang bergerak." Keren, kan?
Kebahagiaan Itu Keterampilan, Bukan Takdir!
Ini nih yang menarik. Banyak dari kita mikir, "Ah, aku mah emang dasarnya orangnya nggak bisa happy," atau "Dia mah bisa bahagia karena emang udah takdirnya." Padahal, kata Naval, kebahagiaan itu sebuah keterampilan yang bisa dilatih! Sama kayak kita belajar masak, main gitar, atau bahkan olahraga. Makin sering dilatih, makin jago kita merasa bahagia. Jadi, nggak ada alasan lagi buat pasrah sama nasib, ya.
Musuh Kebahagiaan? Keinginan!
Coba jujur, berapa banyak dari kita yang merasa "Aku baru akan bahagia kalau..." (isi titik-titik itu dengan barang baru, kenaikan jabatan, atau pasangan)? Nah, Naval bilang, keinginan itu justru kontrak yang kita buat dengan diri sendiri untuk tidak bahagia sampai kita mendapatkan apa yang kita inginkan.
Coba deh pikirkan, saat kita terus-menerus menginginkan sesuatu, pikiran kita jadi sibuk. Sibuk memikirkan yang belum ada, yang kurang. Padahal, kebahagiaan itu ada ketika kita merasa tidak ada yang kurang dalam hidup kita saat ini. Saat itulah pikiran kita tenang, tidak melayang ke masa lalu atau merencanakan masa depan.
Bahagia Itu Datangnya dari Dalam, Bukan dari Luar
Ini poin penting yang sering kita lupakan. Kita sering mengejar kebahagiaan dari hal-hal di luar diri kita: uang, popularitas, pujian orang lain. Tapi, Naval dengan tegas bilang, itu semua adalah ilusi. Kebahagiaan sejati itu datangnya dari dalam diri kita.
Kita bisa memilih untuk bahagia, memilih untuk menerima hidup apa adanya, dan tidak bergantung pada hal-hal di luar yang bisa hilang kapan saja. Jadi, nggak perlu lagi nunggu orang lain atau sesuatu di luar sana bikin kita bahagia. Kita sendiri yang punya kuncinya.
Hidupmu Itu "Game" Pribadi
Terakhir, Naval sering bilang kalau hidup ini seperti "game" yang kita mainkan sendirian. Kita lahir sendirian, kita akan meninggal sendirian, dan semua pikiran serta perasaan kita ya milik kita sendiri. Ini artinya, fokus utama kita seharusnya pada diri sendiri, pada pengembangan batin, dan bukan pada validasi atau penilaian dari orang lain.
Jadi, intinya, Naval Ravikant mengajak kita untuk mengubah cara pandang kita tentang kebahagiaan. Bukan tentang pencapaian eksternal yang gemerlap, tapi tentang kedamaian batin, kemampuan untuk melepaskan keinginan, dan kesadaran bahwa kebahagiaan adalah pilihan yang bisa kita latih dari dalam diri. Gimana, ada yang setuju dengan pandangan Naval ini? Atau punya definisi kebahagiaan sendiri?

Komentar
Posting Komentar